Poskestren di Kepulauan Sula Dihidupkan Kembali, Santri Jadi Garda Depan Kesehatan Pesantren
Poskestren di Kepulauan Sula Dihidupkan Kembali, Santri Jadi Garda Depan Kesehatan Pesantren
Ternate, 23 Oktober 2025 oleh apt. Aditya Sindu Sakti, M.Si.
Sanana, Maluku Utara — Upaya peningkatan derajat kesehatan di lingkungan pesantren kini mendapat angin segar. Tim dosen dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Khairun (FKIK Unkhair) Ternate berhasil merehabilitasi Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an (PPTQ) Nurul Bahri, Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Program ini bukan hanya membenahi fasilitas kesehatan yang lama tak berfungsi, tetapi juga melahirkan kader Santri Husada — santri yang dilatih menjadi pelopor kesehatan di lingkungan pesantren.
Program yang berlangsung selama lima hari, dari 28 Juli hingga 2 Agustus 2025 ini, melibatkan tiga dosen FKIK Unkhair, yakni Abulkhair Abdullah, Muhammad Fakhrur Rajih Hi. Yusuf, dan Dwi Fitriani. Mereka menggandeng pengurus pesantren untuk menata ulang ruang layanan kesehatan, menyediakan alat medis dasar, dan membentuk tim pengelola Poskestren. Fasilitas baru ini kini dilengkapi dengan alat kesehatan seperti tensimeter digital, termometer digital, dan GCU meter, serta bahan medis habis pakai yang menunjang pelayanan dasar bagi para santri.
Kegiatan yang didanai oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia ini juga menyertakan pelatihan dan edukasi kesehatan yang dikemas secara interaktif. Materi yang diberikan meliputi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Baik (DaGuSiBu), serta Pertolongan Pertama pada Penyakit (P3P). Sepuluh santri dari berbagai jenjang pendidikan dilatih untuk menjadi kader Santri Husada, yang akan menjalankan Poskestren sekaligus menjadi ujung tombak dalam promosi kesehatan di pesantren.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa edukasi yang dilakukan berhasil membangun kesadaran santri tentang pentingnya pola hidup sehat dan pengetahuan dasar mengenai penggunaan obat serta pertolongan pertama. Meski peningkatan nilai post-test belum signifikan di semua materi, tim pelaksana menilai kegiatan ini menjadi langkah awal membangun sistem kesehatan mandiri berbasis santri.
Pimpinan PPTQ Nurul Bahri, Ustaz Muammar M. Nur, S.Ag., menyambut baik program tersebut. “Kami sangat bersyukur. Rehabilitasi Poskestren ini bukan hanya memberikan fasilitas, tetapi juga ilmu dan tanggung jawab kepada para santri untuk menjaga kesehatan dirinya dan lingkungannya,” ujarnya.
Program serupa sebelumnya telah dilakukan oleh tim yang sama di beberapa sekolah di Ternate, seperti SMA Negeri 6 Kota Ternate dan SMP Muhammadiyah 2 Kota Ternate, dengan fokus revitalisasi UKS dan edukasi kesehatan. Namun, kegiatan di Kepulauan Sula ini dinilai memiliki nilai kebaruan karena mengintegrasikan rehabilitasi fasilitas fisik, pemberdayaan santri, dan penerapan teknologi kesehatan sederhana di wilayah kepulauan yang minim akses kesehatan.
Tim pelaksana berencana melanjutkan pendampingan melalui pembinaan daring dan kerja sama dengan Puskesmas setempat agar layanan Poskestren dapat berjalan berkelanjutan. “Kami berharap model ini dapat direplikasi di pesantren-pesantren lain, terutama di wilayah terpencil, sebagai bentuk kemandirian kesehatan berbasis komunitas santri,” ujar Abulkhair Abdullah, ketua tim pelaksana PKM.
Dengan terbangunnya kembali Poskestren di PPTQ Nurul Bahri Sanana, para santri kini memiliki akses lebih baik terhadap layanan kesehatan dasar. Lebih dari itu, mereka juga belajar untuk menjadi agen perubahan dalam mewujudkan pesantren sehat dan mandiri di tengah keterbatasan fasilitas di wilayah kepulauan.
HUBUNGI KAMI
Alamat:
Jl. Pertamina Kampus II Unkhair Gambesi Kota Ternate Selatan.
E-mail:
Telepon/Fax:
0921-3110901
0921-3110903
Hak Cipta © 2025 Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Khairun